Hakikat Kehidupan dalam Al-Qur'an : Pertanyaan yang Hanya Bisa Dijawab oleh Wahyu AlQuran.
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, pembawa risalah yang mulia.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, pernahkah kita merenung tentang makna hidup ini? Mengapa kita ada di dunia ini? Dari mana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi setelah kehidupan ini berakhir?
Sejak dahulu, manusia telah mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan berbagai pemikiran telah mencoba menjawabnya, tetapi sering kali terbatas oleh akal manusia yang tidak sempurna. Namun, Allah ﷻ, yang menciptakan kita, telah memberikan jawaban yang jelas dalam Al-Qur’an.
Penting bagi kita untuk mengupas beberapa pertanyaan besar tentang hakikat kehidupan—pertanyaan yang jawabannya tidak dapat ditemukan kecuali dalam wahyu-Nya.
1. Siapa Tuhan Kita?
Sebelum kita memahami tujuan hidup, kita harus mengenal siapa Tuhan kita. Apakah manusia dapat mengetahui Tuhan hanya dengan akalnya sendiri? Manusia sering terjatuh dalam kesalahan dan kesesatan ketika mencoba mendefinisikan Tuhan dengan pikirannya sendiri. Oleh karena itu, Allah ﷻ memperkenalkan diri-Nya dalam Al-Qur'an:
📖 QS. Al-Ikhlas: 1-4
"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat
meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan
tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
📖 QS. Al-Baqarah: 255 (Ayat Kursi)
"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus
mengurus (makhluk-Nya)..."
2. Dari Mana Kita Berasal?
Sebagian orang beranggapan bahwa manusia ada karena proses alamiah atau kebetulan belaka. Namun, Al-Qur'an menjelaskan bahwa kita diciptakan dengan tujuan yang jelas, berasal dari sesuatu yang sederhana, lalu dimuliakan dengan akal dan iman.
📖 QS. Al-‘Alaq: 1-2
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah (‘alaq)."
📖 QS. Al-Mu’minun: 12-14
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim)."
3. Mengapa Kita Diciptakan?
Banyak orang bertanya: Mengapa kita ada? Apa tujuan hidup ini? Apakah hanya untuk makan, minum, bekerja, dan bersenang-senang? Allah ﷻ telah memberikan jawabannya:
📖 QS. Az-Zariyat: 56
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku."
📖 QS. Al-Mulk: 2
"(Dialah Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian,
siapa di antara kalian yang terbaik amalnya..."
Kehidupan ini adalah ujian. Kita tidak diciptakan sia-sia, tetapi untuk mengabdi kepada Allah dan membuktikan keimanan kita melalui amal perbuatan.
4. Siapa yang Berhak Menentukan Jalan yang Benar?
Banyak manusia yang mencoba mencari jalan hidup melalui berbagai ideologi dan pemikiran. Namun, jalan kebenaran hanya bisa ditemukan melalui wahyu Allah dalam Al-Qur’an.
📖 QS. Al-Baqarah: 2
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa."
📖 QS. An-Nahl: 89
"Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala
sesuatu, petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri."
5. Apa Tujuan Kita Diciptakan?
Allah menciptakan manusia bukan tanpa tujuan. Allah menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya dan menjadi khalifah di bumi.
📖 QS. Az-Zariyat: 56
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku."
📖 QS. Al-Baqarah: 30
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.'"
6. Apakah Manusia Bebas Berkehendak dan Memilih?
Allah ﷻ memberikan manusia akal dan kehendak bebas untuk memilih antara kebenaran dan kesesatan. Namun, setiap pilihan memiliki konsekuensinya.
📖 QS. Al-Kahfi: 29
"Dan katakanlah, 'Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka barang
siapa menghendaki (beriman), hendaklah ia beriman, dan barang siapa menghendaki
(kafir), biarlah ia kafir.'"
📖 QS. Al-Insan: 3
"Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada
yang bersyukur dan ada (pula) yang kufur."
Manusia diberi kebebasan, tetapi bukan berarti Allah ﷻ tidak mengetahui pilihan mereka. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tetapi Dia tidak memaksa manusia untuk memilih jalan tertentu.
7. Mengapa Ada Manusia yang Mendapat Hidayah dan Ada yang Tersesat?
Allah Maha Adil dan tidak menzalimi siapa pun. Dia memberikan petunjuk kepada siapa yang mencarinya dan membiarkan tersesat mereka yang berpaling.
📖 QS. Al-An’am: 125
"Barang siapa yang dikehendaki Allah akan diberi petunjuk, Dia akan
melapangkan dadanya untuk menerima Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki-Nya
tersesat, Dia akan menjadikan dadanya sesak dan sempit, seakan-akan ia naik ke
langit."
📖 QS. An-Nur: 46
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas, dan Allah
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus."
Hidayah harus diupayakan. Barang siapa yang mencari kebenaran dengan hati yang tulus, Allah akan menuntunnya ke jalan yang lurus.
8 Bagaimana Allah Memberi Hidayah kepada Manusia?
Hidayah (petunjuk) adalah anugerah terbesar dari Allah yang diberikan kepada manusia agar mereka dapat berjalan di jalan yang lurus dan mencapai kebahagiaan dunia serta keselamatan akhirat. Allah memberikan hidayah melalui berbagai cara, di antaranya melalui fitrah, akal, para nabi, kitab-kitab suci, dan tanda-tanda dalam alam semesta.
Hidayah Melalui Fitrah
📖 QS. Ar-Rum: 30
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), sesuai
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan dalam ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahuinya."
Setiap manusia dilahirkan dengan fitrah, yaitu kecenderungan untuk mengenal dan mengesakan Allah. Namun, lingkungan dan pengaruh luar dapat membuat seseorang menyimpang. Oleh karena itu, manusia perlu mencari kebenaran dengan hati yang bersih dan menerima petunjuk dari Allah.
2. Hidayah Melalui Akal
📖 QS. Al-A’raf: 179
"Dan sesungguhnya Kami ciptakan untuk (isi) neraka Jahannam banyak dari
jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami
(ayat-ayat Allah), mereka memiliki mata, tetapi tidak digunakan untuk melihat
(tanda-tanda kebesaran Allah), mereka memiliki telinga, tetapi tidak digunakan
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."
Akal diberikan kepada manusia untuk berpikir, merenung, dan memahami kebenaran. Dengan akal, manusia bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki pencipta, yaitu Allah.
3. Hidayah Melalui Para Nabi dan Rasul
📖 QS. An-Nahl: 36
"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat
(untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut (segala yang disembah
selain Allah).' Maka di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah, dan
ada pula yang pasti kesesatan telah menimpanya. Maka berjalanlah di muka bumi
dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan
(rasul-rasul).”
Allah tidak membiarkan manusia tanpa petunjuk. Oleh karena itu, Dia mengutus para nabi dan rasul untuk mengajarkan tauhid dan menyampaikan wahyu. Nabi Muhammad ﷺ adalah penutup para nabi, membawa ajaran yang sempurna untuk seluruh umat manusia.
4. Hidayah Melalui Kitab-Kitab Suci
📖 QS. Al-Baqarah: 2
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa."
Allah menurunkan kitab-kitab suci sebagai pedoman hidup manusia. Kitab-kitab tersebut adalah:
- Taurat kepada Nabi Musa
- Zabur kepada Nabi Daud
- Injil kepada Nabi Isa
- Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai kitab penyempurna
Al-Qur’an adalah petunjuk terakhir yang berlaku hingga akhir zaman, mengandung segala aturan dan pedoman yang sempurna untuk kehidupan manusia.
5. Hidayah Melalui Alam Semesta (Ayat Kauniyah)
📖 QS. Al-Imran: 190-191
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.’"
Alam semesta adalah bukti nyata keberadaan Allah dan kebesaran-Nya. Segala yang ada di dunia ini, mulai dari matahari, bulan, bintang, lautan, hingga tubuh manusia sendiri, adalah tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat mengantarkan manusia pada keimanan.
Hidayah adalah anugerah yang harus dicari dan dijaga. Allah memberikan petunjuk kepada mereka yang bersungguh-sungguh mencarinya. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk selalu memohon hidayah dalam setiap salat melalui doa dalam Surah Al-Fatihah:
📖 QS. Al-Fatihah: 6-7
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan pula (jalan)
mereka yang sesat."
9. Jaminan Allah kepada Manusia
Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang telah memberikan berbagai jaminan kepada manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat. Jaminan ini mencakup rezeki, petunjuk, perlindungan, keadilan, serta balasan atas amal perbuatan. Berikut adalah beberapa jaminan Allah yang disebutkan dalam Al-Qur'an:
1. Jaminan Rezeki untuk Setiap Makhluk
📖 QS. Hud: 6
"Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah
yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam dan tempat
penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz).”
Allah telah menjamin rezeki bagi semua makhluk, termasuk manusia. Namun, manusia tetap diperintahkan untuk berusaha dengan cara yang halal dan bertawakal kepada-Nya.
📖 QS. At-Talaq: 3
"Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan
mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."
Jaminan rezeki bukan berarti manusia tidak perlu berusaha, tetapi Allah menjanjikan bahwa setiap orang akan mendapatkan rezekinya sesuai dengan ketetapan-Nya.
2. Jaminan Petunjuk bagi yang Mencari Kebenaran
📖 QS. Al-Ankabut: 69
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh mencari jalan Kami, pasti Kami
tunjukkan kepada mereka jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang
berbuat baik."
Allah menjamin hidayah bagi mereka yang dengan ikhlas berusaha mencari kebenaran. Barang siapa yang ingin mendapatkan petunjuk, maka Allah akan membimbingnya ke jalan yang benar.
📖 QS. Al-Baqarah: 2
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, sebagai petunjuk
bagi orang-orang yang bertakwa."
Hidayah adalah bentuk kasih sayang Allah bagi hamba-hamba-Nya agar mereka bisa hidup sesuai dengan aturan yang benar dan selamat dunia serta akhirat.
3. Jaminan Perlindungan dari Kejahatan dan Kesulitan
📖 QS. Al-Baqarah: 286
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."
Allah menjamin bahwa setiap ujian yang diberikan kepada manusia tidak akan melebihi batas kemampuannya. Setiap kesulitan yang menimpa manusia pasti disertai dengan kemudahan.
📖 QS. Al-Insyirah: 5-6
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan."
Ujian dalam hidup bukanlah bentuk ketidakadilan, melainkan cara Allah mendidik dan mengangkat derajat hamba-Nya.
4. Jaminan Keadilan di Dunia dan Akhirat
📖 QS. An-Nisa: 40
"Sesungguhnya Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar
dzarrah (sebutir atom), dan jika ada kebajikan (walau sekecil itu), niscaya
Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang
besar."
Allah menjamin bahwa setiap perbuatan baik akan dibalas, bahkan sekecil apa pun. Sebaliknya, kejahatan pun akan mendapatkan balasan yang setimpal. Tidak ada satu pun yang tertinggal dalam perhitungan-Nya.
📖 QS. Az-Zalzalah: 7-8
"Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan
melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah,
niscaya dia akan melihat (balasannya)."
5. Jaminan Ampunan dan Surga bagi yang Bertaubat
📖 QS. Az-Zumar: 53
"Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha
Pengampun, Maha Penyayang.’"
Allah menjamin bahwa selama manusia masih hidup dan mau bertaubat, pintu ampunan-Nya selalu terbuka. Bahkan, jika seorang hamba melakukan dosa sebesar apa pun, selama ia kembali kepada Allah dengan ikhlas, maka Allah akan mengampuni.
📖 QS. Al-Bayyinah: 7-8
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka
adalah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha
kepada-Nya. Itulah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."
Jaminan Allah adalah Wujud Kasih Sayang-Nya
Allah telah menjamin berbagai hal bagi manusia, termasuk rezeki, petunjuk, perlindungan, keadilan, serta balasan atas amal perbuatan. Namun, manusia juga memiliki tanggung jawab untuk berusaha, beriman, dan menjalankan perintah-Nya. Dengan memahami jaminan Allah, kita semakin yakin bahwa hidup ini memiliki tujuan dan Allah tidak akan menelantarkan hamba-Nya.
📖 QS. At-Taubah: 111
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka..."
Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang menerima jaminan kebahagiaan dunia dan akhirat dari Allah. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
10. Ke Mana Kita Setelah Mati?
Kehidupan tidak berhenti di dunia. Setelah mati, manusia akan dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan amalnya.
📖 QS. Al-Ankabut: 57
"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati, kemudian hanya kepada
Kami kamu dikembalikan."
📖 QS. Yasin: 51-52
"Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya
(menuju) kepada Tuhan mereka."
11. Bagaimana Keadilan Allah Terhadap Manusia?
Allah Maha Adil. Tidak ada manusia yang dizalimi. Setiap amal akan dihitung dengan adil.
📖 QS. Al-Zalzalah: 7-8
"Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan
melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah,
niscaya dia akan melihat (balasannya)."
📖 QS. Al-Kahfi: 49
"Dan Kitab (catatan amal) diberikan, lalu kamu akan melihat orang-orang
yang berdosa ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka
berkata, 'Betapa celaka kami! Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan sesuatu
yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan mencatat semuanya!'"
12. Bagaimana Keadaan Manusia Setelah Kematian?
Di alam kubur, manusia menanti hari kebangkitan. Pada hari kiamat, setiap amal akan diperhitungkan, dan setiap manusia akan menerima balasan sesuai dengan amalnya.
📖 QS. Al-Waqi’ah: 83-87
"Maka mengapa ketika nyawa sampai di tenggorokan, padahal kamu ketika
itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak
melihat."
📖 QS. Yasin: 65
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata
kepada Kami dan kaki mereka akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan."
13. Apa Balasan bagi Orang Beriman dan Orang Kafir?
Allah telah menjanjikan surga bagi orang yang beriman dan neraka bagi orang yang durhaka.
📖 QS. Al-Baqarah: 82
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni
surga; mereka kekal di dalamnya."
📖 QS. Al-Baqarah: 81
"Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan dan dosanya telah mengepung
mereka, mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."
14. Apakah Kita Akan Melihat Allah di Akhirat?
Di dunia ini, kita hanya bisa mengenal Allah melalui tanda-tanda-Nya. Namun, bagi orang beriman, nikmat terbesar di surga adalah melihat Allah secara langsung.
📖 QS. Al-Qiyamah: 22-23
"Wajah-wajah (orang beriman) pada hari itu berseri-seri, (karena)
melihat kepada Tuhannya."
15. Apa Nikmat Terbesar di Surga?
Surga adalah balasan bagi orang beriman. Nikmat terbesar di surga adalah melihat Allah ﷻ secara langsung.
📖 QS. Al-Qiyamah: 22-23
"Wajah-wajah (orang beriman) pada hari itu berseri-seri, (karena)
melihat kepada Tuhannya."
Saudara-saudaraku, pertanyaan-pertanyaan ini adalah hakikat kehidupan yang tidak bisa dijawab hanya dengan akal manusia. Jawaban-jawaban ini hanya ditemukan dalam wahyu Allah, yang menuntun kita pada kebenaran sejati.
Maka, marilah kita menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam hidup, beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan hidayah, istiqamah dalam kebaikan, dan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Aamiin.
Wallahu a'lam bish-shawab.
www.qtadabbur,id
No comments:
Post a Comment